Kamis, 03 Desember 2009

Ulangan Praktek

Condongnya Penegakkan Hukum di Indonesia
Akhir-akhir ini banyak kasus-kasus yang terjadi di Indonesia. Mulai dari masalah sepele hingga masalah-masalah besar yang merugikan negara. Setelah tertangkapnya hingga terbunuhnya gembong teroris kini Indonesia diramaikan dengan berbagai macam kasus, seperti Bank Century hingga kasus yang menarik yaitu cicak vs buaya atau perseteruan antara KPK dengan Polri.
Selain kasus-kasus tersebut, di Indonesia sekarang ini banyak tikus-tikus berdasi. Tikus-tikus berdasi adalah sebutan untuk para koruptor yang menggerogoti kas negara. Mereka adalah orang-orang egois yang tidak memikirkan orang lain terutama rakyat kecil seperti kita. Seharusnya sebagai orang yang diberi kepercayaan oleh rakyat untuk dijadikan pemimpin tetapi dalam kenyataannya tidak sedikit dari mereka yang menyalahgunakan kepercayaan tersebut.
Dan sekarang penegakkan hukum di Indonesia juga sedang mengalami kecondongan. Para penegak hukum kita tergiur dengan kenikmatan uang sesaat. Banyak hakim yang disuap oleh napi yang berstatus pejabat untuk diberi kebebasan dari hotel prodeo. Ada juga pejabat dan entertainer yang dipenjara karena kesalahan besar tetapi mereka di tempatkan di ruang yang sangat layak dan diberi fasilitas yang memadai. Berbeda dengan napi yang hanya rakyat jelata mereka ditempatkan di ruang yang biasa bahkan tidak jarang dari mereka ada yang disiksa.
Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami kecondongan dalam hal penegakkan hukum. Saya berharap penegakkan hukum di Indonesia harus benar-benar ditegakkan, jangan sampai membeda-bedakan antara rakyat kecil dengan pejabat negara. Agra Indonesia menjadi negara yang dikenal banyak sisi positifnya oleh negara-negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar